Basic Input Output System atau sering disebut BIOS merupakan firmware.
BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software. Apa aja sih komponen nya??
Berikut komponen yang dapat di set melalui BIOS:
· Hard disk
· CD-ROM
· Floppy disk
· RAM
· Processor
· LAN onboard
· Souncard onboard
· VGA onboard
Kita akan membahas tentang AWARD BIOS. Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT.
Berikut langkah - langkah untuk mengatur komponen PC :
1. Hard Disk atau CD-ROM
Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya
serbuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk
baiks scara manual maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian
dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.
Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke sub menu
letak hard disk atau CD ROM terpasang. Kita asumsikan bahawa hard disk terlatak
pada primary master.
Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang
terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”,
dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM,
LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih aman pilih Auto
karena system akan medeteksi secara otomatis device yang terpasang, sedangkan
None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.
Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardisk
dan CD-ROM. Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette
A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44
MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none.
Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan
floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat
digunakan pilihan None.
3. RAM ( Random Access Memory)
RAM hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja tetapi tidak semua
RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set secara manual. Hanya RAM
yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat diset manual. Untuk mestting
masuk ke menu advanced àChip Configuration.
Pada gambar di atas untuk menentukan seting
secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk “By
SPD” akan dilakukan seting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk seting
secara manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock
latency dari RAM, sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih
amannya gunakan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur
akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.
4. Prosesor
Untuk seting dengan BIOS tidak semua
prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk
mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu Advanced, maka
akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed,
CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan
kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk
melakukan Overcloking dapat dilakukan seting pada bagian CPU/Memory frequency
ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu
diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat
fatal.
5. LAN Onboard dan Sound Onboard
Untuk kedua komponen ini sama dalam
melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk
mengaktifkan dengan memilih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedangkan
untuk menonaktifkan cukup dengan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto
digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang
maka akan automatis mengaktifkan komponen tersebut. Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced à Chip Configuration.
Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound
Onboard denagn menu MCP Audio Controller, pilih enabled atau Auto untuk
mengatifkan komponen tersebut. Perlu diingat apbila ingin memasang komponen
baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang
onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih
dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang
perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori
adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM.
Besarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang
terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip
Configuration. Pilih bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai
memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas
RAM yang terpasang.
Satu
hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini
terletak dalam menu Advanced à
PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang
terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA
card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka set dengan
Onboard VGA.
Secara Umum untuk instalasi driver dari setiap komponen adalah sama. Berikut aktifasi komponen dalam sistem operasi:
a) klik kanan pada my
computer --> properties
b) komponen
yang belum terinstall akan terlihat tanda peringantan, seperti gambar di bawah
ini
c) klik
kanan pada icon komponen tersebut selanjutnya klik update driver. Maka akan
tampil keluaran seperti gambar di bawah ini.
d) Pilih
yang advanced untuk menentukan secara manual letak driver dari komponen.
e) Jika
driver yang diapasang sesuai, maka proses instalasi komponen telah selesai,
selanjutnya komponen dapat digunkan. Sedangakan untuk
komponen tertentu perlu
dilakukan restart sistem.
Silahkan komentar jika ingin request sesuatu yang ingin anda ketahui
Thanks for reading & sharing Citra Informasi
0 komentar:
Posting Komentar